Namaku Laras. Aku lahir di Tegal. Aku ga tahu kenapa aku bisa jadi seperti ini? Awalnya, aku disuruh ibu untuk jagain adek dirumah yang masih bayi sementara ibu kerja di sawah. Lama-lama aku menyukai pekerjaanku menjaga adikku. Jiwa keibuanku mulai tumbuh. Ibuku sudah mengetahui sifatku yang mulai aneh. Aku sering pindah-pindah sekolah. Teman-teman sekolahku selalu mengejek aku dengan kata-kata "bencong". Perasaanku sakit dan aku malu. Sampai akhirnya aku memutuskan tidak melanjutkan sekolah lagi. Oh, ya sampai lupa nama ku sebenarnya Roni. Aku mencintai diriku sebagai perempuan tapi jiwaku berada dalam tubuh pria. Aku menyadari keadaanku sekarang ini. Aku sebagai waria dan itu pilihanku.
Orang tua ku mengerti aku. Mereka ga marah. Ada satu pesan dari orang tuaku yang sampai sekarang tetap aku pegang. Sebagai waria aku ingin memiliki tubuh yang sempurna menyerupai perempuan. Seperti operasi plastik atau suntik silikon. Tapi aku selalu ingat kata orang tuaku " Kamu boleh menjadi apa yang kamu ingini tapi jangan sampai kamu merubah fisikmu."
Pahit manis kehidupan selalu aku rasakan. Meskipun sakit tapi apalah daya. Aku ini kan cuma kalangan minoritas.
Waria itu bukan dilihat dari fisik tapi hati.
Sebagai waria, saya bukan siap untuk bahagia tapi siap untuk menderita.
9 Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar